Moratorium
transformasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang dilakukan Kementerian
Agama, jelas memberikan dampak proses alih status Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Meski demikian, IAIN Bengkulu
tak patah semangat untuk tetap berupaya melakukan pelbagai persiapan menuju
alih status menjadi UIN.
"Target
kita Tahun 2019 (alih status menjadi UIN. Red), kita tetap persiapkan baik
infrastuktur juga SDM. Semangatnya sama, pemerintah daerah juga sangat jelas
mendukung," tegas Plt Rektor IAIN Bengkulu Prof. Dr Sirajuddin, Rabu
(26/4).
Upgrade
menjadi UIN, jelas Sirajuddin bukan berdasarkan kepentingan pribadi, namun
menyesuaikan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Adanya persoalan lahan
yang masih belum clear, dirinya yakin bisa diselesaikan dengan membangun
komunikasi yang baik dengan pihak-pihak terkait, sehingga tidak menjadi kendala
saat proses alih status menjadi UIN.
Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah |
Dalam
kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang hadir membuka
International Conference On Mathematics, Statistics and Computer Science di
IAIN Bengkulu mengatakan, meskipun ada moraturium alih status IAIN menjadi UIN
saat ini, bukan berarti menghentikan proses persiapan. Alih status, perlu
persyaratan yang harus dipenuhi serta proses koordinasi dengan beberapa pihak.
Kendati bukan hal sederhana, Pemprov Bengkulu berkomitmen untuk mendukung
upaya-upaya yang mesti dilakukan.
"Kita
bersama-sama sounding-kan ke KemenPAN, ke Kementerian Agama. Ini yang kita
perjuangkan bukan semata-mata institusi IAIN-nya saja. Namun kita
memperjuangkan kebutuhan masyarakat Bengkulu dalam konteks pendidikan,"
tutur Rohidin saat di Aula Djamaan Nur Pasca Sarjana IAIN Bengkulu.
Wagub
Rohidin juga mengapresiasi IAIN Bengkulu yang terus mengingkatkan mutu
pendidikan. Prestasi yang diraih mahasiswa IAIN Bengkulu, cukup membanggakan.
Penelitian serta pengabdian masyarakat yang merupakan bagian dari tugas pokok
kampus, juga terlaksana dan tetap memberikan manfaat untuk masyarakat.
Saat
ini di Indonesia baru ada 17 UIN, yakni 11 ditambahkan 6 UIN yang baru alih
status sebelum moraturium baru-baru ini. IAIN yang baru saja menjadi UIN adalah
UIN Mataram, UIN Imam Bonjol Padang, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, UIN
Raden Intan Lampung, dan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. "Pemprov
sangat-sangat mendukung," demikian tutup Rohidin Mersyah.
Komentar
Posting Komentar