Langsung ke konten utama

Wujudkan Desa Mandiri Melalui Program P3MD


Pengalokasian dana desa dari APBN sebagai komitmen pemerintahan presiden Jokowi membangun indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah daerah dan desa, harus dikelola secara baik sehingga mampu mewujudkan desa yang maju,  mandiri,  dan sejahterah. 

Hal tersebut disampaikan Plt gubernur Rohidin mersyah saat membuka rapat koordinasi program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa (P3MD)

"substansi dari rakor ini,  bagaimana mengelola dana yang diarahkan agar desa tersebut maju,  mandiri dan Masyarakatnya sejahterah" tegasnya

Menurut Rohidin Mersyah, kemajuan desa salah satunya bisa dilihat dari infrastruktur yang ada di desa tersebut.  Sementara desa yang mandiri akan tetap "survive"  dan melakukan pembangunan jika seandainya  sewaktu waktu dana desa ini dihentikan.

Untuk mewujudkan hal tersebut dikatakan Plt gubernur jika dimungkinkan dana desa dipakai untuk mendirikan usaha milik desa,  bisa berupa kebun yang pengelolaannya dilakukan seluruh masyarakat.  Hasil usaha tersebut nantinya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan infrastruktur.

Disampaikan kepala dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Ali Sadikin, Jalinan komunikasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten, konsultan serta pendamping ahli kabupaten sangat diperlukan dalam pelaksanaan program pembangunan  pemberdayaan masyarakat desa

"Koordinasi antara satker provinsi dan kabupaten, kecamatan serta pemangku kepentingan yang berkomitmen dengan undang undang desa serta pendamping professional desa penting dilakukan secara regular maka dipandang perlu adanya rapat koordinasi" tuturnya

Dalam Rakor ini akan dilakukan analisa dan evaluasi reguler atas pelaksanaan,  penyaluran dan penggunaan dana desa serta program prioritas kementerian Desa PDT dan Transmigrasi. 

Selain itu rencananya akan dibentuk tim koordinasi dana desa tingkat provinsi dan kabupaten.

Rakor yang dilaksanakan 3 - 6 oktober di grage hotel diikuti 215 orang peserta dengan mengundang narasumber dari dinas PMD,  Polda, Kajati,  KPP Pratma,  KPPN,  BPKP dan Inspektorat. (Fredi – Media Center Pemprov Bengkulu)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m