Langsung ke konten utama

Plt Gubernur Komitmen Berantas Peredaran Obat Ilegal

  
Bengkulu-MC. Makanan dan obat-obatan adalah kebutuhan paling mendasar dari kehidupan manusia. Akan tetapi peredarannya yang sangat bebas sekarang ini mengakibatkan banyak juga barang serupa namun berbahaya.

Plt Gubernur Rohidin Mersyah mengatakan upaya pengawasan terhadap penyalahgunaan obat, makanan, dan kosmetik perlu dilakukan dari sekolah hingga ke masyarakat di desa, sebab menurutnya di pedesaan dan sekolah merupakan titik rawan peredaran produk ilegal.

"Pencerahan terkait penyalahgunaan obat di desa dan sekolah sangat rentan dimasuki, sehingga perlu sosialisasi yang inten dengan bahasa yang ringan agar cepat dipahami," ungkap Rohidin dalam aksi sosial penyalahgunaan obat di Badan Pengawas Obat dan Makanan Bengkulu, rabu(4/9).

Menurutnya Pemerintah telah berkomitmen memberikan dukungan terkait pengawasan obat, makanan, dan kosmetik. Kasus Obat ilegal harus disikapi serius karena ini akan berpengaruh kedepan kepada generasi penerus.

"Jangan anggap remeh peredaran obat ilegal, hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama dalam memberantasnya secara tuntas hingga keakarnya," tegas Plt Gubernur yang turut memberikan tandatangan dukungan dan komitmen pemberantasan penyalahgunaan obat di BPOM

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Burhanudin Gumay mengatakan Aksi Nasional Pemberantasan Penyalahgunaan Obat dilakukan serentak di seluruh Indonesia, diawali kemarin selasa(3/9) Pencanangan Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat dihadiri Presiden Joko Widodo di Cibubur.

“Banyak kasus yang terjadi belakangan ini, karena PCC, tramadol dan obat-obat lainnya sungguh sangat meresahkan masyarakat terlebih sasarannya adalah generasi muda terutama anak sekolah. Sehingga BPOM berinisiatif mengajak semua pihak bekerjasama memerangi peredarannya," tutur Burhanudin yang sebelumnya menjabat Kepala Balai Besar POM Palembang

Ia menambahkan wilayah perbatasan Provinsi Bengkulu seperti Mukomuko, Rejang Lebong, dan Kaur memiliki tingkat kerawanan dan kewaspadaan tinggi akan beredarnya makanan, obat-obatan bahkan kosmetik berbahaya bagi masyarakat.

"BPOM sudah mengantisipasi beberapa titik perbatasan, produk - produk ilegal sudah dirazia dan hari ini akan kita musnahkan. Jadi, Bengkulu aman dari peredaran tak berizin tersebut," ujarnya sebelum melakukan pemusnahan barang-barang ilegal yang sudah disita BPOM Bengkulu. 

Dalam kesempatan ini, Badan POM juga melakukan pemusnahan terhadap barang bukti hasil pengawasan Badan POM selama tahun 2017 serta barang bukti perkara penyidikan di bidang obat dan makanan dengan rincian sbb, Kosmetik TIE 154 barang dengan total kerugian 56jt, Pangan TIE 22 barang dengan total kerugian 196jt, Obat TIE 93 barang dengan total kerugian 4,3jt, dan OT TIE 3 barang dengan total kerugian 3,2jt. (Dimas – Media Center Pemprov Bengkulu)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m