Langsung ke konten utama

Lestarikan Kuliner Khas Daerah, Dinas Ketahanan Pangan Gelar Lomba Cipta Menu

Lestarikan kuliner khas daerah, pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Ketahanan Pangan (DTP) Provinsi Bengkulu dalam waktu dekat bakal gelar Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (LCM B2SA). 


Acara yang menargetkan terciptanya buku resep dari 10 Kabupaten-Kota Se-Provinsi Bengkulu ini, rencananya dilaksanakan di Balai Raflesia Desa Renah Semanek , Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah pada 25 Juli 2017.

Kepala DTP Provinsi Bengkulu, Evarini menjelaskan, untuk tahun 2017, pelaksanaan lomba ditekankan pada menu sarapan anak sekolah. Lantaran hasil studi menunjukkan sarapan bergizi bagi anak sekolah jelas sangat bermanfaat, baik bagi fisik maupun psikologis anak. Hal ini juga sejalan dengan salah satu pesan dalam Pedoman Gizi Seimbang yaitu biasakan makan pagi atau sarapan sebelum beraktifitas.

“Jadi melalui lomba ini, masyarakat khususnya peserta dapat berkreasi membuat resep yang beragam, bergizi, seimbang dan aman serta dapat diterapkan sebagai menu sehari-hari,” jelas Kepala DTP Provinsi Bengkulu, Evarini pada Media Center Pemprov Bengkulu, Selasa (18/07).
Lebih lanjut Evarini yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kadis Pertanian ini, untuk peserta berasal dari 10 kabupaten-kota Se-Provinsi Bengkulú yang mewakili masing-masing kabupaten-kota (Pemenang Tingkat I), berdasarkan hasil penilaian lomba di setiap daerah.
Untuk kategori pemenang lomba, meliputi penampilan masakan, cita rasa, cara penyajian, gizi, protein dan vitamin, serta keseimbangan antar kelompok pangan lokal. (Rian-Media Center)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m