Langsung ke konten utama

Lestarikan Kearifan Lokal, Badan Penghubung Pemprov Bengkulu di Jakarta Gelar Fesitival Budaya

Badan Penghubung Pemprov Bengkulu di Jakarta gelar festival budaya Bengkulu di Jakarta. Acara dengan tema “Mengangkat Warisan Budaya Luhur Bengkulu Melalui Gelar Budaya dan Silaturahim Masyarakat Provinsi Bengkulu di Perantauan” ini bakal berlangsung pada tanggal 22 hingga 23 Juli 2017 mendatang, di Anjungan Provinsi Bengkulu TMII Jl. Pintu I, Taman Mini Indonesia Indah.



“Acara ini bekerjasama dengan Badan Musyawarah Masyarakat Provinsi Bengkulu se-Jabodetabek, dan bertujuan melestarikan kebudayaan Provinsi Bengkulu mulai dari segi pakaian, adat istiadat, dan pelestarikan makanan khas,” ungkap Kepala Badan Penghubung Provinsi Bengkulu di Jakarta, Khairil Anwar (16/7).

Pada pagelaran event tahun ini selain acara Ramah Tamah dan Halal bi Halal, pihak panitia juga telah menyiapkan beberapa jenis event dan perlombaan, seperti pementasan seni budaya daerah, parade busana adat istiadat dan bazar kuliner khas daerah Provinsi Bengkulu, serta berbagai macam perlombaan.

Lanjut Khairil, event perlombaan nanti meliputi (1) Lomba Rancangan Baju dari Kain Khas Bengkulu, (2) Lomba Design Motif Batik Basurek dan Kaganga, (3) Lomba Nyanyi Lagu / Tari Daerah Bengkulu, (4) Lomba Foto Destinasi Pariwisata dan (5) Lomba Busana Daerah Bengkulu katagori anak-anak dan remaja.

“Bagi para pemenang lomba, pihak panitia telah menyiapkan berbagai persembahan menarik, meliputi tropi, sovener khas Bengkulu, serta uang pembinaan berjumlah juataann rupiah,” tambah Khairil. (Media Center- Badan Penghubung Jakarta)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m