Langsung ke konten utama

Bengkulu Optimis Raih Juara di STQ ke-24 Tingkat Nasional

Perhelatan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Tingkat Nasional ke-24 Tahun 2017 di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara, akan berlangsung pada 13-21 Juli 2017.

Pada kontingen Provinsi Bengkulu, Plt. Gubernur Rohidin Mersyah berpesan, selain berusaha menjadi pemenang yang terpenting lagi adalah peserta bisa mengerti pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Al Qur'an.


“Melalui STQ, peserta diharapkan tidak hanya pandai membaca Alquran, namun juga dapat memahami dan mengamalkannya di dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Rohidin saat melepas kontingen Provinsi Bengkulu yang akan bertanding pada STQ Tingkat Nasional ke-24 Tarakan Kalimantan Utara, di Halaman Pemda Provinsi Bengkulu, Rabu(12/7)

Kepala Biro Kesra Provinsi Bengkulu, Rehal Ikmal mengungkapkan seluruh peserta STQ kali ini merupakan produk asli Provinsi, sebab mereka yang ikut haruslah warga asli Bengkulu. Hal itu dibuktikan dengan Nomor Induk Kependudukan, sebab pada STQ sebelumnya masih banyak Provinsi yang menggunakan warga luar daerah untuk mewakili Provinsinya.

"Produk daerah akan bertanding pada STQ kali ini, tidak ada lagi wakil dari luar daerah yang ikut serta. oleh sebab itu, kita optimis untuk meraih prestasi," tutur Rehal saat ditemui seusai pelepasan kontingen

Provinsi Bengkulu merupakan salah satu kontingen, yang mengirimkan rombongan  sebanyak 38 orang, terbagi dalam 23 pendamping dan 15 peserta yang akan mengikuti 8 kategori lomba pada STQ ke-24 di Tarakan Kalimantan Utara. (Dimas-Media Center)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m