Langsung ke konten utama

Pasar Murah Sebagai Ajang Menggunakan Produk dalam Negeri

Antisipasi gejolak harga dengan upaya  pasar murah, yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, hingga kini telah menginjak tahap kelima dari dua belas tahap yang sudah terjadwalkan.

Pada operasi pasar murah kali ini dilaksanakan di Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, yang di pusatkan di kantor Kecamatan Singaran Pati, pada Selasa (6/6). Operasi pasar murah ini akan digelar hingga esok hari, Rabu (7/6).



Dimana operasi pasar murah tersebut, diharapkan mampu membantu masyarakat prasejahtera dalam memenuhi kebutuhannya saat ramadhan ini dan lebaran nanti.

Menurut Kepala Bidang Perdagangan  Dalam Negeri, Disperindag Provinsi Bengkulu, Erik Rizal, selain untuk menekan laju infalnsi dan menjaga ketersediaan serta kestabilan harga bahan pokok bagi masyarakat, juga ditujukan untuk menggugah rasa cinta pada produk dalam negeri.

“Sebagai sarana memperkenalkan produk usaha mikro kecil dan menengah, juga meningkatkan kecintaan masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri,” kata Erik Rizal, saat membuka secara resmi pasar murah, di Kecamatan Singgaran Pati.

Dalam pasar murah ini dilaksanakan atas kerjasama distributor serta tim penggerak PKK Provinsi Bengkulu, sedangkan barang yang di jual seperti, bawang merah, minyak goreng, beras, serta lainnya, dengan harga  di bawah harga pasaran.

“Kita bekerjasama juga dengan distributor, juga ada produk dari UMKM, agar meningkatnya hubungan kemitraan pengusaha besar dengan usaha kecil dan menengah,” ujar Erik.

Pasar murah ini, tambah Erik,  akan terus dilaksanakan hingga satu minggu sebelum hari lebaran nanti.(Saipul – Media Center Pemprov)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m