Langsung ke konten utama

Bulan Ramadhan, TPID Provinsi Siapkan Langkah Jitu

Tingginya permintaan akan kebutuhan mulai H-14 hingga H-7 Idul Fitri dan melonjaknya harga dalam setiap tahunnya, tentunya berdampak pada tingginya angka inflasi. Untuk mengendalikan inflasi tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu telah menyiapkan beberapa langkah jitu.

Menurut Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, ada 5 langkah yang telah dirumuskan TPID Provinsi Bengkulu dan 10 kabupaten-kota. Yakni mulai dari memastikan kecukupan ketersediaan pangan dan kebutuhan Idul Fitri, pelaksanaan berbagai kegiatan pasar murah, mendukung BULOG dalam distribusi daging murah (Rp.80.000,- perk Kg).



Selain itu tambah Rohidin Mersyah, mengendalikan Inflasi di bulan Ramadhan bekerjasama dengan MUI dan Para Alim Ulama, menghimbau supaya masyarakat senantiasa melakukan konsumsi yang wajar dan menghindari sikap berlebih – lebihan. Serta, inspeksi kecukupan pangan dan pemberantasan upaya penimbunan bekerjasama dengan Polda Bengkulu.

“Jadi di satu sisi ya belanja tetapi sesuai kebutuhan saja, sehingga tekanan psikologi pasar itu tidak terlalu keras. Untuk memastikan stok, akan melakukan pemantauan untuk memastikan persediaan cukup supaya tidak ada kegalauan di tengah – tengah masyarakat,” jelas Wagub Bengkulu Rohidin Mersyah dalam Konferensi Pers di Media Center Pemprov Bengkulu, Jum’at (02/06).

Selain tingginya permintaan, penyebab meningkatnya angka inflasi juga dipengaruhi oleh mahalnya harga tiket angkutan udara (pesawat) dalam setiap ramadhan. Menindaklanjuti kondisi ini, TPID Provinsi Bengkulu menyatakan tidak bisa berbuat banyak, karena kebijakan tersebut sepenuhnya berada pada pihak maskapai penerbangan masing – masing.

Namun menurut Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Endang Kurnia Saputra, melonjaknya tiket pesawat tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi, lantaran masih terbilang sedikitnya masyarakat menggunakan jasa pesawat. Justru yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menurunkan konsumsi kebutuhan lebaran masyarakat yang berlebihan setiap ramadhan.

“Yang memang perlu kita sermati bersama adalah upaya menahan, bersyukur dan perbanhyak berbagi ini perlu menjadi panutan kita bersama. Sehingga inflasi pada ramadhan ini bisa dikendalikan,” ungkap Endang Sumantri.

Sementara itu, berdasarkan data perbandingan harga – harga terkini bulan Mei 2017 Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, dari 7 item bahan pokok hingga H-2 lebaran, beras dan cabai merah berada pada posisi harga stabil. Untuk daging ayam, daging sapi, telur ayam dan minyak goreng, cenderung akan mengalami sedikit kenaikan harga. Sementara gula pasir diperkirakan harganya akan melonjak tajam, hingga H+7 lebaran. (Rian-Media Center Pemprov)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m