Langsung ke konten utama

Tingkatkan Kapasitas Diri, TP PKK Bengkulu Gelar Pelatihan ESQ

Demi meningkatkan kapasitas diri dan mengendalikan emosi, intelektual dan spiritual, Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bengkulu mengadakan Pelatihan pengembangan Emotional Spiritual Quotient (ESQ).

Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu Hj. Lily Ridwan Mukti mengaku sangat menyambut baik adanya acara pelatihan dan pengembangan diri seperti ESQ, menurut Lily hal ini penting untuk kehidupan sehari-hari.

“Saya bersyukur dapat hadir disini, kegiatan ini luar biasa, karena akan menjadi modal besar bagi pengembangan dalam diri,” tutur Lily sesaat membuka Pelatihan ESQ di Madelin Hotel, Senin(15/5).

Ibu Lily Menambahkan melalui ESQ peserta akan diajak untuk menciptakan sebuah titik keseimbangan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual. Serta membuat pembaharuan dalam kehidupan, menjadi pribadi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan.

“Saya pernah mengikuti kegiatan ini, semua perasaan akan kita dapatkan. Namun hal tersebut untuk membantu kehidupan kita kedepan agar lebih tangguh,” ungkap Istri Gubernur Ridwan Mukti sembari membuka secara resmi

Turut hadir Beberapa Kepala OPD Provinsi Bengkulu, Ibu Ketua PKK Se-Kabupaten/kota dan beberapa perwakilan perkumpulan. Kegiatan ini diikuti sebanyak 100 peserta, terdiri dari Ibu PKK Se-Provinsi Bengkulu, Dharma Wanita, Bhayangkari, Jalasenastri, Ibu Dewan, Adhyaksa Dharmakarini. (Dimas-Media Center Pemprov)



Layani Publik, OPD Diminta Terus Berinovasi

Salah satu tema besar yang sering menjadi topik pembicaraan masyarakat adalah profesionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN). Gambaran kekinian yang banyak dimunculkan bahwa ASN adalah abdi negara yang cenderung malas, kurang jiwa pelayanan dan stigma-stigma negatif lainnya. Anggapan-anggapan ini tidaklah benar walaupun tidak dapat disalahkan secara keseluruhan, Oleh sebab itu, ASN dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta terus berinovasi.

“Setiap OPD dengan prinsip one case one official harus harus membuat inovasi. Kalau tidak membuat inovasi, itu dianggap sebagai nilai pengurangan dari OPD yang bersangkutan,” jelas Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Pengelolaan Sistem Informasi Pelayanan Publik Kemenpan RB Muhammad Imanuddin, pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Se-Provinsi Bengkulu, Senin (15/05).



Sejalan dengan keinginan pemerintah untuk mewujudkan birokrasi handal dan profesional, maka salah satu program prioritas yang ingin diwujudkan pemerintah Provinsi Bengkulu adalah transformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan berbasis IT. Hal ini tidak lain dalam kerangka penciptaan ASN yang profesional, terlatih, berkompetensi serta memiliki kinerja yang berkualitas.

“Kami mengharapkan adanya pencerahan dari Bapak Deputi Kemenpan RB dan bapak Kepala Kantor Regional BKN Palembang terkait rencana Provinsi Bengkulu merealisasikan program kenaikan pangkat dan penetapan pensiun otomatis, yang secara tidak langsung memberikan peluang bagi ASN untuk bekerja lebih fokus dan profesional,” jelas Plt Sekda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto saat membacakan sambutan Gubernur Ridwan Mukti.

Sementara itu ada beberapa point yang ditargetkan Pemda Provinsi melalui BKD Provinsi Bengkulu dalam kegiatan Rakorda ini, sala satunya meningkatkan kualitas pelayanan kepegawaian sebagai wujud pelaksanaan dalam mendukung reformasi birokrasi.

“Jadi untuk pensiun otomatis sudah tercetak selesai dan diharapkan akhir Desember sudah selesai semua. Tentunya kami terus berusaha komitmen dan konsisten untuk melaksanakan kegiatan ini,” ungkap Kepala BKD Provinsi Bengkulu Ari Narsa JS. (Rian-Media Center Pemprov)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m