Pemerintah
Provinsi Bengkulu terus berupaya untuk membangun fasilitas sarana prasarana
daerah seperti jalan, jembatan, listrik, air bersih sampai irigasi pertanian.
Namun beberapa faktor seperti anggaran menjadi penghambat, oleh sebab itu perlu
adanya bantuan dari pihak lain seperti PT Sarana Multi Infrastuktur (SMI) untuk
percepatan pembangunan.
Staf
Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Edyarsyah mengatakan
bahwa pembangunan infrastruktur di daerah ini masih merupakan tantangan besar
yang harus diatasi. Sejumlah faktor penghambat untuk meningkatkan infrastruktur
salah satunya adalah minimnya APBD.
“Percepatan
pembangunan daerah tergantung dengan besarnya anggaran daerah, Bengkulu sendiri
kita tahu anggaran pembangunannya masih kecil,” tutur Edyarsyah saat pertemuan
di Gedung Serba Guna Pemprov Bengkulu, Selasa(9/5)
Untuk
mengatasi hal tersebut dengan keterbatasan anggaran adalah dengan cara meminjam
dana kepada pihak lain untuk pembiayaan infrastruktur, salah satunya kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
“Dengan
kehadiran SMI mungkin bisa menjadi solusi Bengkulu untuk keluar dari zona
Provinsi termiskin di wilayah barat Indonesia,” ungkap Edi yang pernah menjabat
Asisten III Setda Bengkulu
PT.
Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero merupakan perusahaan pembiayaan
infrastruktur yang didirikan pada 26 Februari 2009 sebagai Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dengan 100 persen kepemilikan saham oleh Pemerintah Indonesia
melalui Kementerian Keuangan.
Direktur
Manajemen Resiko PT. SMI Mohammad Ghozie Indra Dalel, mengatakan walaupun baru
8 tahun berdiri namun sudah banyak membantu beberapa proyek Negara.
“SMI
membantu pembiayaan daerah untuk membangun infrastruktur, dengan Fitur
pembiayaan berupa pinjaman daerah,” ucap Ghozie
Ghozie
turut menjelaskan proses panjang yang harus dilalui untuk pengajuan pembiayaan,
karena pemda harus meminta persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
dan mendapat rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri.
"Dukungan
politis yang biasanya terkendala, sehingga persiapannya cukup lama. Jadi tidak
bisa secepat pinjaman komersil," katanya
Turut
hadir Bupati Kepahiang Hidayatullah Sjahid, Direktur Manajemen Resiko PT. SMI
Mohammad Ghozie Indra Dalel, Komisi 11 DPR RI Dr. Anarulita Muchtar, serta
perwakilan dari daerah. (Dimas- Media Center Pemprov Bengkulu)
Komentar
Posting Komentar