Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, meminta agar Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu dapat berpen aktif dalam
mengentaskan kemiskinan dengan jalan memberikan ilmu pengetahuan.
Menurut Gubernur Ridwan Mukti, lima
program proritas pemerintah Provinsi Bengkulu, kesemuanya bermuara pada
persoalan kemiskinan.
Untuk mengatasi dan mengikis kemiskinan tersebut,
sebut Ridwan, harus ditempuh dengan tiga cara, yaitu pendidikan, kesehatan dan
pemberdayaan.
Dari ketiga cara tersebut, pendidikan dalam hal ini
pengetahuan bagi masyarakat miskin sangatlah berdaya guna untuk memutuskan mata
rantai kemiskinan tersebut.
“Pendidikan tersebut dapat memutuskan mata rantai
kemiskinan yang ada. Kalau kita konsentrasi untuk mencerdaskan masyarakat kita,
maka kemiskinan tersebut dapat ditekan secara cepat,” tutur Gubernur
Ridwan Mukti, saat mebuka acara Rapat Koordinasi Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Bengkulu, di salah satu hotel kota Bengkulu, Selasa (2/3)
kemarin.
Gubernur menginginkan program dari Dinas Perpustkaan
dan Kearsipan ini dapat hadir dikantong-kantong kemiskinan tersebut dengan
menggerakan budaya membaca di daerah miskin yang ada di Provinsi Bengkulu,
serta dilakukan pengawasan dan pementauan minat baca di daerah miskin
tersebut secara periodik.
“Sehingga kita tahu perkembangan minat baca
masyarakat, dengan begitu kita akan dapat mengambil kebijakan di daerah miskin
yang minat bacanya rendah, maka kita tingkatkan melalui kebijakan akseleri,
hingga ada kemajuan minat baca tersebut , yang nantinya secara tidak langsung
akan menurunkan angka kemiskinan,” sebut Gubernur Ridwan Mukti.
Selain itu, lajutnya, dengan jalan memberikan
pengetahuan tentang kesehatan pada masyarakat. “Kita beri pengetahuan pada
masyarakat, bagaimana pola hidup yang sehat dan cara mengobati
dirinya jika mereka sakit, disini peran perpustakaan harus hadir, kata Gubernur
Bengkulu ke 9 ini.
Mantan anggota DPR RI ini menyebutkan, yang
menjadi obat ampuh dalam mengatasi kemiskinan adalah dengan cara pemberdayaan
masyarakat. Bagaimana mereka diberikan skill atau keahlian dibidang usahanya,
melaui pengetahuan yang bersumber dari buku-buku ilmu pengetahun yang ada di
perpustakaan.
“Tugas kita bagaimana agar pelaku usaha tersebut
terampil untuk meningkatkan produktifitasnya.” Kata Ridwan Mukti
bersemangat.
Semua usaha itu, tegasnya, tidak akan berjalan jika dilakukan
sendiri-sendiri, harus dilakukan secara keroyokan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Bengkulu, Atisar Sulaiman mengatakan, pemabanguan perpustakaan dan
kearsipan seharusnya diarahkan kepada peningkatan kegemaran membaca.
“Pelayan berkualitas kepada masyarakat dan
penyelamatan arsip sebagai bagian dari penyelamatan sejarah dan
indentitas bangsa,” kata Atisar dalam sambutannya.
Kegiatan ini, kata Atisar, dalam rangka menunjang visi
dan misi Gubernur Bengkulu tentang Bengkulu cerdas, sehingga peran
perpustkaan diharapkan dapat tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat, serta
dapat mensukseskan lima program prioritas pemerintah Provinsi Bengkulu saat
ini.
“Peran perustakaan dalam pengentasan
dan peretasan ketertinggalan dengan jalan pemerataan pendidikkan,” sebut
Atisar. (Saipul- Media Center Pemprov)

Komentar
Posting Komentar