Langsung ke konten utama

Pemerintah Bengkulu Diminta Berani Menutup Koperasi Ilegal

Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), Suparno, meminta pemerintah Provinsi Bengkulu untuk berani menutup atau membekukan usaha koperasi yang tidak memiliki izin ataupun menyimpang dari tujuan koperasi tersebut.
“Selain kita menumbuhkan badan hukum lainnya, pemerintah daerah juga diharapkan untuk berani menutup atau membekukan koperasi yang menyimpang dari jati diri,” kata Suparno, saat melaksanakan Penandatangaan Kerjasama (MOU) dalam Penanganan Rekomendasi dan Pelaksanaan Sanksi, di salah satu hotel kota Bengkulu, Rabu (3/5).
Dengan adanya MOU ini, yang merupakan pertama kali dilakukan oleh pihaknya dalam bidang pengawasan koperasi, diharapkan dapat meningkatkan fugsi pengawasan, dimana, sebutnya,  di daerah lainnya telah berani  untuk menindak koperasi illegal, dengan menutup sementara usaha koperasi tersebut.
“Saya minta satuan tugas yang telah ada di Provinbsi Bengkulu ini, mulailah melakasankan tugasnya sebagai satgas pengawasan, untuk berani dan tidak takut, karena kita memiliki dasar hukum,”  tegasnya.
Dirinya juga menyebutkan, dari 7000 koperasi yang ada di Provinsi Bengkulu ini, tercatat ada 6500 koperasi yang aktif. Artinya masih ada 500 koperasi yang tidak aktif dan hal itu, tegasnya, perlu dilakukan pengawasan maupun pemberian sanksi.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti yang hadir sekaligus melakukan penandatanganan MOU tersebut mengatakan, bagaimana kita bisa mengakselerasi agar kita memiliki koperasi yang dapat berkontribusi dalam pembanguna  di negara kita ini, tentunya juga dalam pembanguan di Provinsi  Bengkulu baik dalam pengentasan kemiskinan dan menggerak perekonomian Bengkulu,

“Salah satu peningkatan kualitas koperasi tersebut adalah dengan jalan pengawasan,” tutur Ridwan.
Pengawasan itu, sebutnya, perlu dengan tekhnologi, agar dapat cepat dan tepat dalam mengatasi persoalan yang ada, terlebih lagi, lanjutnya, jumlah koperasi di Provinsi Bengkulu ini yang semakin menjamur.
“Ini perlu diawasai dengan cara tekhnologi, dengan begitu, jika ada IT dan aplikasi  yang dimiliki  oleh pihak KemenkopUKM, maka dapat dengan cepat dan tepat dalam menangani  persoalan koperasi yang ada di Provinsi Bengkulu ini,” ujar mantan Bupati Musi Rawas ini.
Disamping itu juga, dirinya berharap  dengan telah  adanya MOU ini, harus dilaksankan secara bersama-sama dengan pihak kabupaten dan kota dalam  pengawasan, untuk memajukan dan meningkatkan kulaitas koperasi tersebut. (Saipul- Media Center Pemprov)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya Melayani dengan Ikhlas Harus Dimiliki PNS

Sebanyak 418 orang dari Organisasi Perangkat Daerah dan Guru Tata Usaha SMA dan SMK , mengikuti pengambilan sumpah janji pegawai negri sipil di lingkungan pemerintah Provinsi Bengkulu, Senin (7/10) di Aula Gedung Serba Guna Sekretariat Pemprov Bengkulu. Disampaikan Plt. Kepala Kepagawaian Pemprov Muhamad Irsan Maksud dari pengambilan sumpah janji Pegawai Negri Sipil (PNS) adalah sebagai suatu kesanggupan untuk mentaati keharusan atau tidak melakukan larangan yang ditentukan, diikrarkan dihadapan atasan yang berwenang menurut agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME. Selain itu Muhamad Irsan, untuk membina Pegawai Negri Sipil yang bersih jujur dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang benar-benar berorientasi  pada peningkatan pelayanan dan pembangunan masyarakat serta dapat melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya sehingga mampu menunjukkan figur PNS yang professional disiplin berbudaya serta berakhalak mulia. ...

DPR RI Komisi IX Kunjungi Provinsi Bengkulu

Komisi IX DPR RI mekakukan kunjungan ke Provinsi Bengkulu, Selasa (2/5). Menjalankan fungsi DPR mengawasi beberapa kebijakan Pemerintah di bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan Pada kesempatan ini, Wakil Gubernur Rohidin Mersyah menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi Pemerintah daerah dalam proses pelayanan kesehatan dan pegawasan Tenaga kerja asing (TKA). “Keterbatasan tenaga kesehatan dan pengawas tenaga kerja menjadi problem utama, sebab jumlahnya sangat timpang dari ribuan perusahaaan di Bengkulu hanya diawasi puluhan tenaga pengawas,” ujar Rohidin saat rapat bersama Komisi IX DPR RI di ruang rafflesia pemda Bengkulu, Selasa (2/5) Curhatan Wagub ditanggapi oleh Ketua Komisi IX DPR RI, Saleh Partaoan Daulay, menueurtnya DPR RI selalu mengedepankan beberapa rancangan program daerah, dari kesehatan dan ketenagakerjaan tentu menjadi fokus utama bagi masyarakat. “Kami dari DPR RI selalu mendukung rancangan program daerah, khususnya Bengkulu yang menjadi provins...

HUT TNI Ke-72, Komitmen Bersama Jaga Keamanan Bumi Rafflesia

 Peringatan HUT TNI Ke-72 2017 di Provinsi Bengkulu dipimpin Kapolda Bengkulu Brigjen Pol. Coki Manurung dan dipusatkan di Sport Centre Pantai Panjang, Kota Bengkulu. HUT TNI Kali ini bertajuk “Bersama Masyarakat TNI Kuat” yang memiliki makna bahwa bahu-membahu dalam menjaga keutuhan NKRI, TNI akan semakin kuat bekerjasama dengan masyarakat, termasuk keamanan wilayah hukum Bumi Rafflesia. “Kita telah berkomitmen bersama menjaga keutuhan NKRI. Antara Babinsa dan Babinkamtibmas tugasnya cukup baik di lapangan. Kita berikan kontribusi dan berkoordinasi bersama TNI, kita jaga Provinsi Bengkulu dengan aman,” jelas  Kapolda  Bengkulu Brigjen Pol. Coki Manurung, usai Upacara dan Syukuran HUT TNI Ke-72 di Sport Centre Pantai Panjang Bengkulu, Kamis (05/10). Dalam kesempatan ini, hadir unsur Forkopimda Provinsi Bengkulu dan Kabupaten-Kota, para Walikota dan Bupati Se-Provinsi Bengkulu, tokoh masyarakat, tokoh agama dan perwakilan elemen masyarakat lainnya. Pel...