Langsung ke konten utama

*//Peluncuran Logo Visit 2020 Wonderful Bengkulu*

Logo Visit 2020, secara keseluruhan terbentuk dari inspirasi Ayam Brugo dan Bunga Rafflesia. Ayam Brugo merupakan ayam endemik khas Bengkulu, sementara Bunga Rafflesia adalah tumbuhan bunga yang menjadi ciri khas Bengkulu. Selain menunjukkan identitas dan kearifan lokal, kedua ikon itu menunjukkan keunggulan dan potensi yang dimiliki oleh Provinsi Bengkulu.



Jengger ayam Brugo pada logo yang berjumlah lima, menunjukkan Lima Festival besar yang akan digelar oleh pemerintah Provinsi Bengkulu hingga Tahun 2020

Kepak sayap kiri dan kanan pada logo menunjukkan semangat kebangkitan, keterbukaan, dan tekad untuk terus menerus mengembangkan diri agar tercipta provinsi Bengkulu yang maju dan sejahtera. Di bagian tengah logo yang berbentuk bunga Rafflesia terdapat lima bagian tubuh yang masing-masing menunjukkan Lima Program Prioritas pemerintah provinsi Bengkulu. Di tengah putik bunga Rafflesia, terdapat motif Kain Besurek yang menunjukkan tingginya nilai seni dan budaya yang dimiliki masyarakat Bengkulu.

Ekor ayam Brugo menunjukkan bahwa rakyat dan masyarakat lah yang menjadi tujuan segala cita dan harapan pemerintah provinsi Bengkulu dalam mewujudkan Wonderful Bengkulu 2020

Bagian bawah yang berbentuk panorama menunjukkan keindahan pantai dan potensi maritim yang dimiliki provinsi Bengkulu. Kombinasi warna warni pada tulisan Bengkulu dan Kelopak Bunga Rafflesia menggambarkan semangat kebahagiaan, keramah-tamahan, dan energi positif yang akan menjadi modal dasar untuk mensukseskan Visit 2020 Wonderful Bengkulu.

Menjadikan Bengkulu sebagai destinasi wisata dan menjadikan tahun 2020 sebagai tahun kunjungan, diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Ini bukan sekadar hiburan, tapi soal kesejahteraan rakyat," optimistis gubernur. (Jamal-Media Center Pemrov)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m