Langsung ke konten utama

Multi-Tasking, Ada Tugas Kemanusiaan Buat Profesi Dokter Di Bengkulu

Dokter dinilai sebagai profesi mulia yang mempunyai peran ganda. Selain dunia pengobatan, dokter juga berperan dalam pembangunan terutama sosial kemasyarakatan. Tak hanya keilmuan medis, seorang dokter yang dituntut bekerja profesional juga mempelajari humanistik dan kultural. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Rohidin Mersyah saat memberikan sambutan pada Pelantikan Pengurus Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Provinsi Bengkulu.

Rohidin mengatakan, Bengkulu dihadapkan pada persoalan kemiskinan. Kemiskinan, terang Wagub, tak hanya pada minimnya akses infrastruktur dasar, namun termasuk pada terbatasnya akses informasi dan pengetahuan masyarakatnya.

"Kejadian memilukan beberapa waktu lalu, itu karena minimnya pengetahuan dan akses informasi masyarakat. Oleh karena itu, pada kondisi seperti saat ini dokter juga dituntut memberikan akses informasi serta edukasi," papar Rohidin saat di Aula Gedung Serbaguna Sekretariat Provinsi Bengkulu, Ahad (14/5).

Selain peningkatkan mutu dan kompetensi dokter umum, melalui PDUI Wagub juga mengharapkan, organisasi di bawah induk organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini turut dalam kegiatan kemanusian serta edukasi pola hidup sehat bersama-sama organisasi lain di Bengkulu. Kompetensi dokter, menurutnya tidak hanya kemampuan diagnosis dan menetapkan prosedur pengobatan yang tepat saja, akan tetapi kompetensi profesionalisme dan etika serta komunikasi.

"Kemampuan menjalin komunikasi dengan pasien ataupun masyarakat, merupakan unsur yang harus tetap diasah dan ditingkatkan. Inilah mulianya profesi dokter, kesunguhan kerja keiklasan ketulusan merupakan amanah profesionalisme dokter dalam mengemban tugas dan tanggung jawab," ungkap pria lulusan sarjana kedokteran hewan Universitas Gajah Mada itu.


Pelantikan dan pengukuhan pengurus PDUI cabang Bengkulu, dilakukan oleh Ketua Pengurus Pusat PDUI dr. Abraham Andi Patarai, M.Kes. Untuk periode 2017-2020, dr Surya Adhinata dipercaya mengemban amanah sebagai ketua umum. Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan pelantikan pengurus IDI Wilayah Bengkulu untuk periode 2015-2018, dr Syafriadi jabat posisi ketua umum.

Usai pelantikan, panitia juga menggelar senimar dengan mengusung tema; Peran PDUI Dalam Optimalisasi Profesionalisme Dokter Umum Di Era JKN Untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional Di Bidang Kesehatan. (Jamal-Media Center Pemprov)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m