Langsung ke konten utama

Menko PMK RI dan Mendikbud RI Beri Bantuan Rehab Sekolah di Bengkulu

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI), Puan Maharani  didampingi Menteri Pendidikkan dan Kebudayaan  (Mendikbud RI), Muhadjir Effendi, memberikan sejumlah bantuan terhadap dunia pendidikkan, di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.

Kunjungan serta penyerahan bantuan  tersebut di peruntukan bagi  Sekolah Dasar Negeri  (SDN), sekolah Taman Kanak-kanak (TK), serta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang ada di Kabupaten Seluma, yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Penyerahan bantuan dari Menko PMK RI, dipusatkan di  SDN 61 dan TK Melati,  yang berlokasi di Kelurahan Dusun Baru, Kecamatan Seluma, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.

Menko PMK Puan Maharani mengatakan, pemerintah berharap pendidikan di Kabupaten Seluma ini dapat berkelanjutan, karena di Bengkulu in, menurutnya,  sangat perlu sekali untuk diberikan bantuan dengan cara gotongroyong, begitupun dengan sekolah-sekolah yang kondisinya memprihatinkan diberikan bantuan untuk rehab sekolah.

“Memang persoalan  pendidikan ini masih perlu banyak perhatian,  selain SDMnya, kita juga harus fokus pada fisik sekolah atau infrastrukturnya khususnya pada daerah terpencil seperti di Seluma ini, kalau tidak bisa kita bangun baru,  maka kita rehabilitasi,” kata Puan, usai menyerahkan bantuan bagi sekolah, di kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Senin (15/5).

Selain itu juga, cucu Proklamator RI ini meminta kepada Bupati Seluma agar dapat memberikan lahan untuk sekolah PAUD yang sempat dikunjunginya. Karena kondisi sekolah PAUD  tersebut sangat tidak layak, serta lokasi sekolah yang kurang memadai.

“Kami memang ingin merehabilitasi sekolah-sekolah  termasuk sekolah yang ada di Seluma ini, Saya minta kepada Bupati Seluma untuk memberikan lahan yang dekat dengan sekolah tadi,karena saya lihat tadi kondisinya sangat meprihatinkan” ujarnya.

Adapun bantuan tersebut berupa Rehabilitasi ruang kelas SDN sebesar Rp.2,107 miliar, kemudian bantuan untuk  tekhnologi, imformasi dan komunikasi (TIK) sebesar Rp.600 juta, rehab bnagunan sekoolah dan tiga unit Alat Permainan Edukatif (APE) untuk TK Melati sebesar Rp.70 juta, tiga unit APE sebesar Rp.30 juta untuk PAUD Satya Sari, serta satu unit gedung baru beserta APE sebesar  Rp.310 juta untuk TK Pelita Bunda.

Sedangkan sekolah penerima bantuan tersebut  yaitu, SDN 61, SDN 112, SDN 06, SDN 65, SDN 16  Seluma, serta TK Melati Kelurahan Dusun Besar, TK Satya Sari Kelurahan Bunga Mas serta  PAUD Pelita Bunda di Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma.


\
Sementara itu, Bupati Seluma, Bundara Jaya  mengungkapkan, dengan adanya kunjungan menteri sekaligus memberikan bantuan bagi masyarakat Seluma, merupakan suatu kehormatan besar bagi masyakat Seluma.

Menurutnya, Kabupaten Seluma yang telah berdiri sejak dimekarkan dari kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2003 lalu, dengan jumlah pendududk pada akhir tahun 2016 sebanyak 263.779 jiwa, dimana mata pencaharian mayoritas masyarakatnya adalah petani, sangat butuh uluran tangan pemerintah pusat untuk membebaskan kabupaten Seluma dari ketertinggalan.

“Kabupaten Seluma ini merupakan kabupaten kategori daerah sangat tertinggal di Provinsi Bengkulu, dengan demikian, sangat butuh uluran tangan pemerintah provinsi dan pusat,’’ kata Bundra.

Menko PMK dan Mendikbud juga berkesempatan mengahdiri acara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas ) di kantor Bupati Seluma, turut hadir mendampingi Menko PMK dan Mendikbud, Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah serta Istri Gubernur Bengkulu yang juga Bunda PAUD Provinsi Bengkulu, Lily Martiani Ridwan Mukti. (Saipul-Media Center Pemprov)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m