Langsung ke konten utama

Kominfo Harus Mampu Jadi Inisiator Penggerak OPD Berebasis Website

Kominfo harus mampu menjadi inisiator penggerak dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), agar mulai mengolah OPD itu berbasis Website. Misalnya seperti pengelolaan pegawai, pengelolaan anggaran, kesehatan, pendidikan berbasis Website. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat mengikuti Rapat Koordinasi Bidang Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu 2017.

Wagub Rohidin Mersyah sendiri mengapresiasi Rakor ini, menurutnya dengan dilakukannya kegiatan tersebut dapat meningkatkan sinergitas antar Pemerintah Provinsi yang merupakan perpanjangan tangan Pemerintah pusat dengan Kabupaten/Kota.

“Ada kebanggan tersendiri bagi saya ketika hadir dalam acara – acara rakor seperti ini apalagi peserta rapatnya betul – betul representasi dari daerah Kabupaten/Kota se Provinsi Bengkulu,” jelas Wagub Rohidin saat menyampaikan kata sambutannya, Selasa (16/5).

Kominfo, tambah Wagub harus bisa menyajikan menyajikan data, informasi terkait semua sektor sehingga ketika membuka informasi tentang Bengkulu yang tentunya melalui Kabupaten/Kota ini bisa disajikan baik dari sisi potensi maupun program maupun produk – produk unggulan.

“Saya kira Kominfo harus bersinergi dengan semua sektor, sekali lagi apa yang terjadi dengan perkembangan Bengkulu itu bisa dipantau, jadi penggunaan Web, Blog dan sejenisnya itu saya kira sudah menjadi sebuah kebutuhan,” tambah Rohidin Mersyah.

Wagub pun juga mengharapkan Kominfo dapat membranding Bengkulu agar mendapat sorotan yang positif secara nasional, melalui data terbaru yang menarik dan memiliki nilai jual yang mampu mengedukasi masyarakat maupun nilai dalam potensi investasi.


“Orang akan melihat potensi di Bengkulu ini kan bisa menjadi pintu masuk, sehingga melalui Web itu yang sekali lagi dikembangkan oleh Kominfo ini menjadi pintu masuk bagi pihak lain agar punya kemauan untuk masuk ke Provinsi Bengkulu,” jelas Wagub Rohidin Mersyah.

Rapat Koordinasi Bidang Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu 2017 ini bertujuan untuk menyusun rencana dan melakukan sinkronisasi antara pemerintah pusat, Kabupten/Kota khususnya di sektor komunikasi, informatika dan statistik yang berorientasi pada pencapaian 5 Program Prioritas Bengkulu.

Dengan mengambil tema Pembangunan jaringan teknologi informatika dan komunikasi menuju visit Bengkulu 2020 Woderful Bengkulu, selain menghadirkan Kabag Kerjasama Lintas Sektoral dan Daerah Biro Perencanaan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI James Simatupang sebagai narasumber, Rakor yang juga dihadiri Kepala Diskominfo dan Statistik Eddy Prawisnu ini juga diikti oleh  70 orang peserta, yang terdiri dari Diskominfo dan Statistik Provinsi Bengkulu berjumlah 38 orang.

Sedangkan Diskominfo dan Statistik Kabupaten/Kota berjumlah 26 orang, Komisi Informasi Provinsi Bengkulu 2 orang, Komisi penyiaran Daerah Provinsi Bengkulu berjumlah 2 orang serta Badan Perancanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu berjumlah 2 orang. (Morecka-Media Center Pemprov)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m