Langsung ke konten utama

Bangkitkan Sektor Pertanian, 2 Menteri Kunjungi Bengkulu

 
 
Kehadiran Menteri Pertanian dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI sangat ditunggu – tunggu oleh masyarakat Provinsi Bengkulu.

Hal ini disampaikan Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat Penanaman Bibit Jagung bersama Menteri Pertanian dan Menteri Desa dan PDTT di Desa Padang Lebar, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan, Selasa (19/9).

Menurut Rohidin, Luas lahan serta iklim Bengkulu sangat mendukung dan sangat cocok untuk bidang Pertanian, termasuk ketersediaan tenaga kerja. Namun, tambah Rohidin, potensi tersebut juga membutuhkan sarana dan prasarana terkait pengolahan produksi.

Tampak hadir Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud serta Bupati Kabupaten Kaur Gusril Pausi, serta para pejabat pemkab dua kabupaten tersebur.

Dijelaskan Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, selain ketersediaan sarana dan prasarana produksi untuk lebih mengembangkan potensi pertanian Bengkulu, ketersediaan pupuk juga merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh para pentani di Bengkulu.

“Saya kira ketersediaan bibit yang betul – betul berkualitas dan bersertifikasi, ketersediaan pupuk, sarana produksi dalam bentuk mekanisasi pertanian saya kira itu yang dibutuhkan oleh masyarakat sekarang,” jelas Plt. Gubernur Rohidin Mersyah.

Ditambahkan Plt. Gubernur Bengkulu, terkait program tanam selain kondisi alam yang mendukung, juga iklim serta sarana dan prasarana, tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) juga sangat dibutuhkan. Program ini akan berhasil jika PPL betul – betul mendampingi petani di lapangan.

“Sumber daya yang bagus, sarana – prasarana yang lengkap kalau tidak di pergunakan dengan baik sesuai dengan teknis petunjuk yang betul, maka bisa jadi nanti juga hasilnya tidak akan sesuai dengan harapan kita bersama,” jelas Plt. Gubernur Rohidin Mersyah.

Sejalan dengan Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, berupaya mendukung Provinsi Bengkulu salah satunya dengan pemberian bibit jagung, serta bantuan pompa air guna untuk kelancaran produksi pertanian jagung di Kabupaten Bengkulu Selatan.

“Berikan dulu 10 Pompa, tapi kalau bisa di pasang semua, tambah 10 lagi tahun ini bukan tahun depan, mulai besok pengiriman ke Bengkulu Selatan,” jelas Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman.

Selain itu, Andi Amran juga menjelaskan, Pemerintah telah mencanangkan swasembada 11 komoditas diantaranya adalah beras, bawang merah, jagung dan cabai. Kedepan Indonesia diharapkan tidak lagi melakukan impor kebutuhan pokok.

“Kita bergerak baru 1 tahun 2 tahun kita sudah tidak impor, ini terus kita lanjutkan, di Jawa Tengah, di Sulsel dan juga di Medan,” jelas Mentan Amran.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo yang juga hadir pada kesempatan tersebut, sendiri berharap Provinsi Bengkulu dapat lebih meningkatkan produk unggulan desa, jika Jagung sekali panen bisa menghasilkan 5 sampai 7 ton dan per ton dihargai Rp 100 ribu, maka dalam satu kali panen akan hasilkan Rp 300 milyar setahun.

 “Tidak akan ada lagi desa tertinggal di Provinsi Bengkulu jadi tolong pak Gubernur, Program Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) ini dibantu supaya jalan,” jelas Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo.

Sebelum melakukan penanaman Jagung di Kabupaten Bengkulu Selatan, Rombongan Plt. Gubernur Bengkulu serta Menteri Pertanian mengunjungi Kabupaten Seluma, disini Mentan memberikan bantuan bibit serta 10 unit Pompa Air dan 5 Hand Tracktor. (Morecka – Media Center Pemrov Bengkulu)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m