Langsung ke konten utama

Dapat WDP, Pemprov Tetap Upayakan yang Terbaik

Tahun ini Provinsi Bengkulu hanya meraih predikat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), melalui hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) RI atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu Tahun 2016, termasuk implementasi atas rencana aksi yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu.



Menaggapi predikat WDP yang di peroleh Pemerintah Provinsi Bengkulu, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengungkapkan akan melakukan upaya – upaya diantaranya meminta pertanggung jawaban para pejabat terkait mulai dari perencanaan, masuk tender kemudian pelaksanaan, hingga masuk ke pembayaran juga terkait dengan kontraktor. Selain itu Gubernur juga  meminta OPD – OPD terkait untuk menindaklanjuti hasil temuan BPK dalam waktu 60 hari.

Hal ini diungkapkan Gubernur Ridwan Mukti saat menghadiri Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Bengkulu dengan agenda penyerahan laporan hasil pemeriksaan (LHP) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu tahun anggaran 2016, Selasa (6/6).

“Terhadap hal – hal yang diperiksa atau yang di audit oleh BPK saya minta pertanggung jawaban kepada semua kepala OPD untuk segera menindaklanjuti hasil temuan tersebut dan saya minta kepada Inspektur Provinsi Bengkulu agar memantau pelaksanaan hasil tindak lanjut hasil pemeriksaan,” tegas Gubernur Ridwan Mukti.

Gubernur Ridwan Mukti juga mengapresiasi BPK RI terkait dengan tugas – tugas yang telah dilaksanakan oleh BPK RI selama ini, menurut Gubernur BPK merupakan mitra untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih atau clean governance, diantaranya melalui pemeriksaan belanja modal, pemeriksaan kinerja dan yang baru saja selesai adalah pemeriksaan laporan keuangan pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu tahun anggaran 2016.

“BPK bukan hanya melakkan pemeriksaan terhadap laporan keuangan daerah tetapi juga BPK menjadi mitra yang sangat strategis upaya tata kelola keuangan daerah dan selain itu hasil audit kinerja yang telah dilaksanakan oleh BPK berkontribusi terhadap peningkatan pelayanan kepada msayarakat,” jelas RM sapaan akrab Gubernur Ridwan Mukti.

Gubernur juga menambahkan bahwa beberapa hari lalu Gubernur mengahadiri rapat terbatas bersama Presiden dan Wakil Presiden RI untuk membahas program pembangunan yang akan dilaksanakan di Provinsi Bengkulu yaitu proyek strategis nasional guna mengejar ketertinggalan dan tingginya angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu.

“Untuk mewujdkan program pemerintah tersebut diperlukan sinergitas para pemangku kepentingan baik eksekutif, legislatif maupun para penegak hukum termasuk didalamnya adalah unsur pengawasan, pengawasan yang kami maksud disini tidak saja oleh aparat pengawas internal atau pengawas intern pemerintah tetapi juga pengawasan dari pihak BPK RI,” tambah RM.

Sejalan dengan apa yang disampaikan Gubernur Bengkulu, anggota V BPK RepubIik Indonesia, Bambang Pamungkas mengungkapkan bahwa manfaat yang diperloleh dari pemeriksaan BPK ini tidak terletak pada keluarnya pemeriksaan yang dilaporkan atau rekomendasi yang dibuat, tetapi terletak efektifitas pimpinan Pemerintah Daerah dalam menindaklanjuti rekomendasi serta menciptakan dan memelihara suatu proses dan sistem untuk memantau status tindak lanjut atas rekomendasi BPK.

“BPK mempunyai keinginan yang kuat agar pimpinan pemerintah daerah dapat melaksanakan pengelolaan dan tanggung jawab anggaran secara tertib, taat kepada peraturan perundangan, ekonomis, efisien, efektif, transparan dan akuntabel,” jelas Bambang Pamungkas. (Morecka – Media Center Pemprov)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m