Langsung ke konten utama

Watannas ke Bengkulu, Bahas Sengketa Tapal Batas

BENGKULU-MC. Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Watannas) yang dikomandoi oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi beserta rombongannya turun ke Bengkulu, melakukan kajian daerah dalam rangka ketahanan nasional.


Ada tiga hal yang menjadi fokus utama permasalahan yang akan mereka kaji dan tangani dalam rangka ketahanan nasional di Provinsi Bengkulu ini, yaitu pengendalian lingkungan hidup, sengketa tapal batas serta alih fungsi lahan.

“Kita ke Bengkulu ini  untuk belanja permasalahan, kita juga kelapangan untuk melihat langsung permasalahan yang ada, nantinya semua yang kita temui tersebut akan kita input ke Presiden,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Setjen Watannas, Inspektur Jenderal Polisi Bambang Hermanu, saat usai melakukan pertemuan  dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu, di kantor Gubernur Bengkulu, Selasa (25/4).

Mereka akan berada di Bengkulu selama 5 hari (25-29 April 2017) dengan membawa 7 orang anggota Watannas.  Menurutnya, dipiilihnya Provinsi Bengkulu ini, karena wilayah Provinsi Bengkulu yang sangat strategis dan potensial serta  memiliki sumberdaya alam yang melimpah.

Untuk itulah, pihaknya ingin menjaga wilayah NKRI termasuk Provinsi Bengkulu, agar wilayah di Provinsi Bengkulu dapat aman dan sejahtera tanpa adanya konflik yang terjadi ditengah masyarakat.



Guna memastikan hal tersebut, jelas staf Presiden RI ini, tidak bisa dengan menerka-nerka saja, namun harus mendengar dan melihat langsung permasalahan yang ada. Terlebih lagi, semua yang mereka dapati dilapangan nanti, akan di laporkan langsung ke Predsiden RI.

“Ada tiga tiga wilayah yang kita kunjungi mulai besok (Rabu 26/4) yaitu,  Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara dan Rejang lebong. Bagaimana masukan dari pemerintah daerah atas permasalahan yang ada, yang nantinya akan kita rangkum,” sebut mantan Kapolda Kalimantan selatan ini.

Dijelaskannya lebih lanjut, setelah didapati permasalahan yang riil dilapangan, maka nantinya akan ada tim khusus lagi dari Kementerian Lembaga (KL) yang ditugasi oleh Presiden RI. Tim Khusus ini  akan menangani permasalahan yang dinilai sangat mendesak untuk segera diselesaikan.

“Nanti  ditangani langsung oleh Kementerian Lembaga, untuk menyelesaikan permasalahan yang didapati,” ujar pria  dengan dua bintang di pundaknya ini.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Hamka Sabri mengatakan, dari tiga hal permasalahan yang difokuskan untuk diselesaikan tersebut, masalah tapal batas merupakan masalah  yang  sangat rentan konflik dan diharapkan dapat segera diatasi.

“Hingga kini, ada beberapa daerah kabupaten di Provinsi Bengkulu yang belum tuntas juga masalah batas wilayahnya, walaupun dari Pemerintah Provinsi dan Pusat telah turun tangan menyelesaikannya,” sebut Hamka.

Untuk itulah, kata Hamka,  Pemerintah Provinsi Bengkulu sangat berharap, agar tim dari Watannas ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan tapal batas  tersebut secepatnya.


Dalam pertemuan tersebut, masing-masing perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Bengkulu yang hadir,  juga menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi saat ini, terkait permasalahan lingkungan hidup, tapal batas dan alih fungsi lahan.  (Saipul)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m